Halaman

Rabu, 05 Juni 2013

Ketika Hati Menulis Kata-Kata 3

Seperti angin yg tak terlihat tapi dpt dirasakan sejuk dalam sapa disetiap hembusan kata2.

harapan dan kenyataan itu bertolak blakang, bermimpi boleh tp harus cepat bangun dr mimpi, mungkin intinya liat kenyataan yg dihadapan.

Gemuruh hujan dan rintiknya membuyarkan kesunyian malam

Pada jeda malam pun tak dapat berkata apa2 krna yg trfikirkan hanya meninggalkan jejak, jejak dlm setiap wktu agar selalu teringat.

Kembali aku disadarkan oleh harapan yg terlihat buram ketika hanya sapa bisu yg selalu berakhir dengan menunggu.

Jgn menjauh dr jangkauan radarku, krna hanya dengan itu aku bisa melihat walaupun hanya bayang semu yg tergores pd putihnya selembar kertas.

Saya ingin menggambar, menggores bayang semu yg tak terlihat tp hidup dalam selintas penglihatan dalam hati.

Diruang tanpa kata..kata yg tak pernah terungkap hanya bersembunyi dalam bisunya kata hati.

Hujan diakhir bulan membawa sedu sedan krna bulan yg terus berganti tp akhirnya tetap masih menunggu dibalik pintu ruang penantian.

Selamat pagi..Tak pernah lelah berikan salam untuk pagi,jgnkan salam utk pagi berlari mengejar "senja" pun ku jemput walau harus menunggu dan diam.

Jika "menunggu" suatu hal yg pasti dan "diam" bukan kalimat sunyi, pasti tidak akan prnah lelah menjemput hingga tidak merasakan lelah lagi.

Serpihan kata masih tersendat dalam ruang penantian tp biarkan kanvas dgn goresan tintanya tetap menggambar bayang semu pd malam.

Mungkin benar sunyi namamu pd malam, seperti setiap detik malam ku jemput diam sapa mu yg bisu.tetapi jika boleh biarkan ku terus menggores gambar senjamu.

Diruang penantian dalam lembaran buku tak pernah habis tertulis goresan kata pd mimpi dimalammu.

Tanpa disadari bersembunyi dalam sikap acuh, tidak berani menampakan kejujuran diri.

Tak perlu sapa yg berlebihan cukup satu sapa sederhana adalah lebih dari bahagia, dan aku telah menulis cerita dalam goresan mimpi kemarin.

Meskipun bergemuruh hujan dimalam pekat ini berdamailah dengan hati untuk kedamaian.

Hujan malam pekat ini melebarkan sayapnya dengan riuh rintiknya sampai melebar masuk wilayah hati, ternyata rintiknya membawa keramaian dalam ekspresi-ekspresi yg bermakna.

Diruang penantian...dan biarpun berkelana sejauh angin yg berhembus udaranya tetap menepi pada jendela hati(mu).

Tertunduk diam dibalik jendela hati, kata-kata menjadi bermakna ketika tersusun menyatu menjadi kalimat terindah untukmu (mimpi).

Cuma ingin menyapa dimalam pekat, nyanyian sunyia mungkin terdengar dimata hatimu.

Jangan cepat berlalu menjadi pagi, karna hanya ditengah kesunyian malam dapat mendengar degup jantungmu.

Biarkan kata-kata yg mengungkap semuanya dan tak perlu mereka tau, biarkan mata hati yg menganalisanya itu cukup.

Sekian senja telah terlewati dan tetap saja disini masih terlelap dalam setitik harapan untuk berlari pada satu tujuan.

Karna sunyi adalah nyanyian dan melodinya adalah goresan mimpi. Biarkan malam pekat ini menggoreskan kembali kisah tanpa titik koma.

Malam terlalu dingin untuk berenang mengarungi lautan hati yg tak terbatas kedalamannya. Apa yg seharusnya dilakukan malam ini cukup bermimpi.

Malam seakan menyelipkan dua hal kepada mata hati diantara rintik-rintik sunyi, kerinduan dan pertemuan.

Dipersimpangan senja, aku berserah pada malam yg pekat menyerahkan semuanya dalam mimpi.

Nyanyian Hujan

Hujan kumpulan rintiknya membasahi setiap ruang yg tersentuh.
Hujan tetesan-tetesannya berjatuhan mengalir mengikuti deras arus yg membawanya, sehingga jejak terhapus oleh genangannya.
Hujan sesaat mereda meninggalkan genangan, genangan yg menutupi lubang.
Hujan seberapa lama lagi akan terus menutupi lubang hati dengan genangannya???