Halaman

Rabu, 14 November 2012

Kata Hati "Kagum"



“kekaguman ku, hanya terdiam tanpa tersampaikan oleh pagi siang senja dan malam”
  
Andai dpt terlukis semua akan ku lukis hati yg bercampur, kenyataannya semua itu trlalu sulit, sulit digambarkan apa lg ungkapan kberanian.
Kata2 mengungkapkan hati yg penuh tanya , gambar melukiskan hati yg diam.
Diam dan kosong. Bukan menyerah tapi lelah tanpa arah.
Diam itu kalimat sunyi selalu berakhir dengan menunggu, menunggu sapa mu yg terdengar bisu.
Kapan wktu menarik kita dlm barisan sejajar menepiskan diam yg menjadi kalimat sunyi dan sapa yg tak prnah trucap.
Diujung malam tertulis pada semu aku berharap, berharap nyata entah kapan, mungkin esok atau tidak pernah selamanya.
Kadang ada kalanya memerlukan sandaran untuk bersadar karna lelah, lelah karna terus diam dengan tanya hati yg tak terjawab.
mungkin bukan sombong hanya ada yg hilang , keberaniannya yg hilang untuk menyapa.
Siang menyilaukan, siang yg bimbang melupakan pagi atau menantikan malam tetap disini untuk diam atau pergi melupakan.
Tapi selama ingatan adalah akarnya, melupakan adalah milik waktu, kapan pun itu.
Aku adalah angin, angin yg menyentuh tanpa terlihat hanya bisa dirasakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar